Berita 54 : Anggota Parlemen Swiss : Sekolah Seharusnya Menggunakan Open Source untuk Menginspirasi Siswa

Minimnya situs berita Open Source berbahasa Indonesia, membuat penulis tergerak untuk mencantumkan kolom berita di blog ini. Berita akan diambil dari berbagai sumber di Internet, diterjemahkan ke Bahasa Indonesia agar bisa menjangkau lebih banyak pihak. Seperti ruang tanya jawab yang mencapai 4 artikel baru setiap harinya, berita-berita juga insya Allah akan diupdate secara harian di blog ini. Berita-berita hanya akan dimuat di KATEGORI BERITA dan selalu dibuat menempel di bagian paling atas Blog ini. Semoga menjadi sumbangsih kecil bagi dunia Open Source di Indonesia. Selamat menikmati. Artikel asli Berbahasa Inggris dapat dilihat dengan mengklik pranala nama domain di tiap awal artikel.

Anggota Parlemen Swiss : Sekolah Seharusnya Menggunakan Open Source untuk Menginspirasi Siswa

Osor.Eu – Merubah perilaku mereka dari perilaku konsumen menjadi perilaku partisipan, akan membuat siswa lebih tertarik dengan IT, dia meyakini itu. “Sekolah dapat saja sekedar menerapkan IT, dengan mengabaikan aspek pendidikan dari teknologi-teknologi baru”

Sekolah-sekolah di Swiss seharusnya meningkatkan penggunaan mereka pada perangkat lunak Open Source, demikian dikatakan oleh anggota Dewan Nasional Kathy Riklin.

“Produk-produk digital menyediakan dasar pengetahuan yang penting dan perangkat lunak open source dapat menginspirasi keingintahuan dan kreatifitas di kalangan anak muda”, ujar Riklin, satu dari anggota Parliamentary Group for Digital Sustainabilit, sebuah kelompok yang mengadvokasi pendekatan vendor independen di bidang IT untuk sektor publik.

Riklin mengunjungi sekolah-sekolah di Swiss pada awal bulan ini, untuk mempromosikan sesi-sesi pelatihan Open Source di sekolah-sekolah. Pelatihan untuk guru dan pembuat keputusan di sekolah ini diorganisir oleh Swiss Open System User Group dan dimulai di Zurich pada 21 Mei 2011 yang lalu.

Beberapa sekolah di Swiss sudah bermigrasi ke perangkat lunak bebas dan open source, demikian disampaikan oleh kelompok advokasi tersebut dalam suatu rilis media. Educa.ch, Swiss Institute for Media Education and Culture, mendistribusikan perangkat lunak menggunakan perangkat USB. Open Source disertakan dalam kurikulum hampir semua sekolah di wilayah Jenewa pada Februari tahun ini, dengan mengadopsi suatu rencana baru dari Dinas Pendidikan Jenewa.

Terjemah Bebas oleh Pengelola Blog http://tanyarezaervani.wordpress.com

2 Comments

  1. mohon izin untuk menyimpan guna diposting ulang pada blog arya-devi,blogspot.com.
    tentunya ada penambahan, tapi tidak mengurangi maksud isi artikel diatas…

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*