Berita 41 : Situasi Keamanan Android Seburuk Windows

Minimnya situs berita Open Source berbahasa Indonesia, membuat penulis tergerak untuk mencantumkan kolom berita di blog ini. Berita akan diambil dari berbagai sumber di Internet, diterjemahkan ke Bahasa Indonesia agar bisa menjangkau lebih banyak pihak. Seperti ruang tanya jawab yang mencapai 4 artikel baru setiap harinya, berita-berita juga insya Allah akan diupdate secara harian di blog ini. Berita-berita hanya akan dimuat di KATEGORI BERITA dan selalu dibuat menempel di bagian paling atas Blog ini. Semoga menjadi sumbangsih kecil bagi dunia Open Source di Indonesia. Selamat menikmati. Artikel asli Berbahasa Inggris dapat dilihat dengan mengklik pranala nama domain di tiap awal artikel.

Situasi Keamanan Android Seburuk Windows

H-Online.Com – Kondisi keamanan di Android terlihat semakin dan semakin mirip dengan kondisi keamanan di Windows. Demikianlah pendapat para ahli keamanan di Kaspersky dalam laporan Malware mereka untuk kuartal pertama tahun 2011. Mereka melakukan perluasan dalam perbandingan yang dilakukan, dan mencatat bahwa sudah ada “perangkat Android berlebih” yang menggunakan perangkat lunak usang dan karenanya software ini dapat mengandung kerentanan yang belum ditambal.

Lambatnya kebijakan pembaruan oleh pihak manufaktur menuai kritik. Pihak manufaktur yang menjual sejumlah besar perangkat Android ke pasaran membiarkan versi Android yang lama dan rentan. “Apakah mungkin untuk secara serius mendiskusikan permasalahan keamanan seperti ini ?”, demikian pertanyaan yang diajukan dalam laporan tersebut. Informasi dari Google sendiri menyebutkan bahwa lebih dari 95 persen perangkat Android tidak menggunakan versi Android yang terbaru.

Kesamaan lain dengan Windows adalah bahwa pengguna cenderung mengabaikan peringatan keamanan ketika sebuah aplikasi diinstall pertama kalinya, memberikan izin – untuk menerima SMS misalnya – hanya dengan sebuah pernyataan persetujuan dengan konsekuensi yang tidak jelas. Perangkat semakin beresiko, menurut Kaspersky, jika para pengguna ini bahkan sudah mengizinkan aplikasi untuk masuk ke root guna menggunakan akses di level administrasi sistem.

Kaspersky juga menunjuk bahwa malware di perangkat mobile sudah berpindah ke dalam bentuk “command and control” jaringan yang dipercaya dapat membawa kepada kemunculan botnet yang menyerang perangkat mobile, jika berkaca dari evolusi malware yang terjadi di Sistem Operasi Windows. Pada akhirnya, para pakar di Kaspersky memberikan catatan bahwa meskipun Google memiliki kemampuan untuk menghapus aplikasi berbahaya dari jarak jauh, sistem pengendalian tersebut dapat dilangkahi.

Mereka berkata, Kaspersky percaya bahwa jumlah malware di perangkat mobile akan meningkat dua kali lipat, dari hanya sekitar 500 di tahun lalu menjadi ribuan di tahun ini. Dikarenakan peningkatan jumlahnya yang luar biasa, ia hampir menyerupai level yang tak terkendalikan seperti yang terjadi di Windows, dan trend gangguan bisa saja semakin meningkat mengingat adanya kecenderungan lahirnya perangkat “dompet mobile” di masa mendatang, serta sudah banyaknya orang yang menyimpan data-data pribadi dan pekerjaannya di perangkat mobile.

Terjemah Bebas Oleh Pengelola Blog http://tanyarezaervani.wordpress.com

2 Comments

  1. mungkin kejadian ini akan sama terjadi dilinux ketika semua orang beralih menggunakan linux, inila yang saya khawatirkan apabila linux akan melebihi windows,
    semoga aja hal itu tidak pernah terjadi (keaman linux tetap baik maksudnya)

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*