- Berapa Lama CoronaVirus dapat Bertahan di Permukaan Benda (1)
- Berapa Lama CoronaVirus dapat Bertahan di Permukaan Benda (2)
- Berapa Lama CoronaVirus dapat Bertahan di Permukaan Benda (3)
Artikel Asli dari BBC.Com – Covid-19: How long does the coronavirus last on surfaces?
Alih Bahasa : Reza Ervani (reza@rumahilmu.or.id)
Neeltje van Doremalen, seorang virologis dari National Institutes of Health (NIH) Amerika Serikat dan para koleganya di Rocky Mountain Laboratories di Hamilton, Montana, telah melakukan beberapa pengujian awal terkait berapa lama Sars-Cov-2 dapat bertahan di permukaan-permukaan yang berbeda. Penelitian mereka, yang telah dipublikasikan di New England Journal of Medicine, menunjukkan bahwa virus dapat bertahan dalam droplet hingga tiga jam setelah dilepaskan lewat batuk atau bersin ke udara. Droplet yang berukuran 1 – 5 mikrometer – sekitar 30 kali lebih kecil dari lebar rambut manusia dapat bertahan di udara selama beberapa jam jika udaranya tidak bergerak.
Ini berarti bahwa virus yang bersirkulasi dalam udara yang tidak terfilter sistem air conditioning kebanyakan hanya akan bertahan beberapa jam, khususnya dalam bentuk droplet aerosol, terutama karena tetesan aerosol cenderung lebih cepat menempel pada permukaan di udara yang keruh.
Tetapi penelitian NIH menemukan bahwa virus Sars-CoV-2 dapat bertahan lebih lama pada kardus – hingga 24 jam. Dan 2 – 3 hari di permukaan plastik dan stainless steel.
Penemuan ini menunjukkan bahwa virus mungkin lebih lama bertahan di pegangan pintu, permukaan yang dilapisi plastik dan permukaan keras lainnya. Peneliti juga menemukan, tembaga cenderung dapat membunuh virus dalam waktu sekitar empat jam.
Tetapi ada opsi yang membuat virus mati lebih cepat, peneliti telah menunjukkan bahwa coronavirus dapat tidak aktif dalam waktu beberapa menit lewat cara mendisinfeksi permukaan dengan alkohol 62-71 %, atau dengan 0.5% pemutih hidrogen peroksida atau pemutih rumah tangga yang mengandung 0.1% sodium hypochlorite (natrium hipoklorit).
Temperatur dan kelembaban yang lebih tinggi juga cenderung menunjukkan kematian coronavirus lebih cepat, meskipun penelitian menunjukkan bahwa coronavirus yang terkait dengan penyebab Sars dapat dibunuh dengan temperatur diatas 56°C atau 132°F (panas ini dapat menyebabkan cidera/luka), dengan kecepatan sekitar 10.000 partikel virus per 15 menit.
US Environmental Protection Agency (EPA) juga telah mempublikasikan daftar disinfektan dan komposisi aktif yang dapat digunakan untuk melawan virus Sars-CoV-2
Meskipun tidak ada data berapa banyak partikel virus dalam suatu droplet tunggal yang dikeluarkan lewat bersin/batuk oleh orang yang terinfeksi, penelitian pada virus flu menunjukkan droplet yang lebih kecil dapat mengandung sekitar 10 ribu salinan virus influenza. Meskipun ini dapat bervariasi bergantung jenis virus itu sendiri, bidang respiratori serta tingkatan infeksi yang diderita orang tersebut.
Leave a Reply