Artikel : Apakah Kita Masih Memerlukan FSF, GNU dan GPL ? (4)

Apakah Kita Masih Memerlukan FSF, GNU dan GPL ? (4)

Bagian ke-4 dari 4 Tulisan

Oleh : Glyn Moody (ComputerWorld.Uk & Heise.De)

Artikel Asli : http://www.h-online.com/open/features/Do-we-still-need-the-FSF-GNU-and-GPL-1258669.html

Terjemah Bebas dan Editing oleh Pengelola Blog http://tanyarezaervani.wordpress.com

Sebagai contoh, anggap suatu lisensi mensyarakatkan biaya sangat kecil yang harus dibayar untuk tiap salinan dari perangkat lunak yang mengimplementasikan standar terbuka FRAND. Besarannya mungkin hanya beberapa sen, dan karenanya masih termasuk kategori adil dan wajar; lalu jika ia ditawarkan kepada setiap orang dengan kondisi seperti itu, maka perangkat itu juga dapat disebut bersifat non-diskriminatif.

Tapi adalah tidak mungkin mengimplementasikan GPL pada perangkat lunak tersebut, dimana berapa banyak sekalipun salinannya dibuat adalah tidak mungkin menarik atau mengumpulkan biaya lisensi sekecil apapun juga dari tiap salinan tersebut.

Jadi EIFv2 tampak tidak kompatibel dengan GNU GPL kecuali dalam kondisi tertentu (misalnya perusahaan menawarkan lisensi FRAND untuk *semua* perangkat lunak bebas dengan pembayaran kecil secara putus di awal pembelian – hal ini hampir merupakan sesuatu yang sangat sulit untuk terjadi).

Paten, Bebas Royalti dan Patokan Kebebasan

Inilah yang sering saya dan beberapa rekan ajukan sebagai keberatan, yang kami anggap sebagai masalah dengan framework EIF tersebut. Yang berarti selalu ada harapan bahwa ketika EIFv3 dibuat, ia akan kembali mencantumkan apa yang dicantumkan sebelumnya di EIF v1, yang menspesifikasikan secara jelas :

Hak karya intelektual – misalnya paten yang mungkin ada – dari (bagian dari) standar yang ada bersifat tidak dapat ditarik kembali dan tersedia dalam basis bebas royalti.

Kini anggaplah ada situasi dimana GNU GPL dianggap sudah outdate, dan sebuah perubahan kecil bagi perangkat lunak bebas diperlukan. Ketidakcocokan framework interoperabilitas dengan GPL tidak lagi dapat dinyatakan sebagai masalah, dikarenakan dunianya sudah dipindahkan ke lisensi “akrab-paten” yang lain yang memungkinkan percabangan yang kompatibel dengan FRAND. Sehingga bagian Royalty Free (RF) pada FRAND harus dikedepankan, dan paten akan menjadi bagian yang diperbolehkan dalam “standar terbuka” yang dipromosikan oleh Uni Eropa.

Sebagaimana halnya FSF dan GNU, GPL ada untuk melawan jenis “penjarahan” seperti ini.

Ini bukan masalah persentase, tapi sesuatu yang mutlak. Itulah mengapa saya yakin FSF, GNU dan GPL akan selalu diperlukan – berapapun sisa “pangsa pasar” mereka – karena mereka menawarkan titik perbaikan dimana tindak tanduk dan pilihan-pilihan yang dipilih dapat dibuat tanpa kehilangan pandangan tentang nilai-nilai utama kebebasan dan upaya berbagi.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*