Berita 108 : Pemerintah India Siap Luncurkan Tablet LINUX Seharga 200 ribu-an rupiah Untuk Pelajar

Minimnya situs berita Open Source berbahasa Indonesia, membuat penulis tergerak untuk mencantumkan kolom berita di blog ini. Berita akan diambil dari berbagai sumber di Internet, diterjemahkan ke Bahasa Indonesia agar bisa menjangkau lebih banyak pihak. Seperti ruang tanya jawab yang mencapai 4 artikel baru setiap harinya, berita-berita juga insya Allah akan diupdate secara harian di blog ini. Berita-berita hanya akan dimuat di KATEGORI BERITA dan selalu dibuat menempel di bagian paling atas Blog ini. Semoga menjadi sumbangsih kecil bagi dunia Open Source di Indonesia. Selamat menikmati. Artikel asli Berbahasa Inggris dapat dilihat dengan mengklik pranala nama domain di tiap awal artikel.

Pemerintah India Siap Luncurkan Tablet LINUX Seharga 200 ribu-an rupiah Untuk Pelajar

TechSpot.Com – Sudah lama sejak kami mendengar berita besar tentang tablet ambisius India seharga $ 35, dan kini laporan baru menunjukkan bahwa mimpi itu akhirnya beranjak menuju realitas.

Menurut Times of India, proyek kontroversial mendekati garis finish dengan 100.000 unit diharapkan bisa diluncurkan pada musim panas bulan ini.

Pemerintah berharap dapat memberikan 10.000 tablet untuk IIT Rajasthan pada akhir Juni, sementara 90.000 unit sisanya akan diluncurkan selama empat bulan ke depan.

Harga peluncuran dilaporkan ditetapkan pada 2.200 rupee, yang kira-kira setara dengan US$ 49 (Jika dirupiahkan dengan kurs saat tulisan ini dibuat = Rp. 421.000,- pentj.). Walaupun itu lebih tinggi dari target awal US$ 35, pemerintah dilaporkan berencana untuk memotong harga menjadi setengahnya dengan subsidi. (Berarti sekitar Rp. 200.000-an pentj.)

Dengan asumsi informasi tersebut akurat, siswa mungkin dapat membeli tablet tersebut dengan harga lebih murah dari yang ditawarkan. Meskipun tentu US$ 49 bukanlah pencapaian yang buruk, terutama mengingat sebagian besar dari kita bahkan mungkin meragukan tablet tersebut bisa muncul.

Tablet bernama “Sakshat” ini digagas pertama kali pada musim panas tahun lalu dan sempat tertunda ini pada Januari kemarin dikarenakan beberapa masalah dengan vendor perangkat keras utama, HCL Infosystems. Dirancang untuk penggunaan akademis, Sakshat memiliki fitur layar sentuh 7-inci, mempunyai dukungan untuk video conferencing, penyimpanan 32GB, 2GB RAM, port USB, konektivitas Wi-Fi, dan tenaga yang cukup untuk memainkan video YouTube. Untuk menjaga biaya tetap rendah, perangkat lunaknya menggunakan Open Source, Linux dan lainnya.

Terjemah Bebas oleh Pengelola Blog http://tanyarezaervani.wordpress.com

3 Comments

  1. Impor aja ke Indonesia, subsidi, jual ke siswa dengan harga murah, kalau bisa 100rb/tablet. daripada menggunakan kesepakatan mendiknas dengan microsoft baru-baru ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*