Berita 19 : Depdiknas Tasmania Beli AntiVirus untuk 40.000 Komputer Windows : Apakah Linux Butuh AntiVirus ?

Klik Disini untuk Info Lebih Lanjut

Minimnya situs berita Open Source berbahasa Indonesia, membuat penulis tergerak untuk mencantumkan kolom berita di blog ini. Berita akan diambil dari berbagai sumber di Internet, diterjemahkan ke Bahasa Indonesia agar bisa menjangkau lebih banyak pihak. Seperti ruang tanya jawab yang mencapai 4 artikel baru setiap harinya, berita-berita juga insya Allah akan diupdate secara harian di blog ini. Berita-berita hanya akan dimuat di KATEGORI BERITA dan selalu dibuat menempel di bagian paling atas Blog ini. Semoga menjadi sumbangsih kecil bagi dunia Open Source di Indonesia. Selamat menikmati. Artikel asli Berbahasa Inggris dapat dilihat dengan mengklik pranala nama domain di tiap awal artikel.

Depdiknas Tasmania Mencari AntiVirus untuk 40.000 Komputer Windows : Apakah Linux Butuh AntiVirus ?

www.delimiter.com.au – Departemen Pendidikan Tasmania mulai mencari di pasaran, software antivirus untuk sekitar 40.000 PC dan 1000 server, dengan spesifikasi mestilah bisa mengamankan tidak hanya Microsoft Windows, tapi juga Mac OS X dan Linux, yang mendorong kembali pertanyaan tentang apakah platform alternatif selain Windows juga membutuhkan perangkat lunak anti virus tertentu.

Dalam pernyataan yang terungkap di dokumen tender minggu lalu, Departemen ini menyatakan bahwa mereka membutuhkan proteksi antivirus/anti-malware untuk lingkungan kerja mereka, bagi “Microsoft Windows, Macintosh dan Sistem Operasi berbasis Linux”

Departemen tersebut saat ini menjalankan Symantec Endpoint Protection suite (versi 11) pada 40.000 komputer desktop dan laptop serta 1000 server, yang tersebar di 350 lokasi di seluruh bagian negara. Jumlah tersebut membuat Departemen Pendidikan adalah satu dari pembeli perangkat end-user IT terbesar di negara tersebut, diantara departemen-departemen lain dan perusahaan-perusahaan utama seperti Bank-Bank besar.

“Kebutuhan utamanya adalah untuk mencapai perlindungan lengkap bagi proteksi dalam skala enterprise dari semua bentuk malware”, demikian ditulis oleh Departemen tersebut, serta membuka kemungkinan untuk menggunakan suplier-suplier yang berbeda jika diperlukan. “Sistem software ditekankan untuk menyediakan proteksi level enterprise untuk platform-platfrm tersebut bagi semua rentang anti-malware, virus, worm, trojan, botnet, rootkit, spyware, adware, URL reputation filtering dll”

Departemen menyampaikan bahwa mereka menginginkan suplier yang tertaik untuk mendemonstrasikan bagaimana perangkat lunak mereka berinteraksi dengan paket perangkat lunak populer dari Microsoft seperti Windows, Internet Explorer – dan juga browser alternatif seperti Firefox dan sistem email berbasis Web. Sebagai tambahan, mereka tertarik untuk mengetahui bagaimana solusi yang ditawarkan untuk mengamankan sistem operasi Microsoft yang terbaru, Windows 7 dan Server 2008 R2, dan juga perangkat mobile generasi mendatang.

Departemen Pendidikan menekankan bahwa suplier tersebut mestilah memiliki dukungan baik untuk Mac OS X, yang semakin populer di kalangan para pengguna komputer Australia tetapi masih memiliki pasar yang rendah, serta Linux yang masih sangat sedikit digunakan di deskop dan PC disana, tetapi digunakan secara ekstensif di lingkungan server, dan masih belum biasa di pasar Australia.

Banyak spesialis teknologi percaya, bahwa baik platform Apple maupun Linux cenderung secara inheren lebih aman, mengingat sejarah mereka yang dikembangkan dari arsitektur Unix, yang mengalami serangan keamanan jauh lebih sedikit selama beberapa dekade terakhir daripada platform Windows yang dominan saat ini.

Di tahun 2006, sebuah kontroversi melanda dunia industri, ketika virus pertama yang menyerang Mac diklaim sebagai yang paling berbahaya yang pernah ada, tersebar melalui Platform Instant Messaging Apple IChat. Beberapa tahun terakhir, jumlah malware yang dirancang untuk menyerang baik Mac OS X dan Linux meningkat dengan cepat, dan sejumlah vendor seperti Symantec, AVG, Kaspersky, McAffe, Sophos dan Trend Micro telah mengembangkan versi-versi dari software mereka yang diperuntukkan bagi platform minoritas.

Terjemah Bebas oleh Pengelola Blog http://tanyarezaervani.wordpress.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*