Serangan Hacker ke Bank atau Lembaga Finansial yang Tercatat Sejarah
Serangan Hacker ke Bank adalah salah satu yang paling banyak difilmkan. Bagaimana yang terjadi di dunia nyata ?
Berikut beberapa peretasan bank terbesar dalam sejarah:
- Perampokan Bank Bangladesh: Pada tahun 2016, peretas mencuri $81 juta dari rekening bank Bangladesh di Federal Reserve Bank of New York. Para peretas menggunakan malware untuk mengakses sistem komputer bank, lalu melakukan transfer palsu ke rekening di Filipina dan Sri Lanka.
- Pembobolan Data Heartland Payment Systems: Pada tahun 2009, peretas mencuri informasi kartu kredit dan kartu debit dari lebih dari 130 juta pelanggan dari sebuah perusahaan pemrosesan pembayaran. Para peretas menggunakan malware untuk mengakses sistem komputer perusahaan, lalu mencuri data selama beberapa bulan.
- Pembobolan Data Target: Pada tahun 2013, peretas mencuri informasi kartu kredit dan kartu debit dari lebih dari 70 juta pelanggan dari sebuah jaringan toko ritel. Para peretas menggunakan malware untuk mengakses sistem komputer perusahaan, lalu mencuri data selama beberapa minggu.
- Pembobolan Data TJX Companies: Pada tahun 2007, peretas mencuri informasi kartu kredit dan kartu debit dari lebih dari 94 juta pelanggan dari sebuah jaringan toko ritel. Para peretas menggunakan malware untuk mengakses sistem komputer perusahaan, lalu mencuri data selama beberapa bulan.
- Pembobolan Data Home Depot: Pada tahun 2014, peretas mencuri informasi kartu kredit dan kartu debit dari lebih dari 56 juta pelanggan dari sebuah jaringan toko perbaikan rumah. Para peretas menggunakan malware untuk mengakses sistem komputer perusahaan, lalu mencuri data selama beberapa bulan.
- Serangan Ransomware WannaCry: Pada tahun 2017, serangan ransomware WannaCry menginfeksi lebih dari 200.000 komputer di lebih dari 150 negara. Serangan ini dilakukan oleh sekelompok peretas yang menggunakan kerentanan pada sistem operasi Windows untuk mengakses komputer, lalu mengenkripsi data pada komputer-komputer tersebut. Para peretas menuntut pembayaran tebusan untuk mendekripsi data.
- Pembobolan Data Marriott International: Pada tahun 2018, Marriott International dibobol dan informasi pribadi dari lebih dari 339 juta tamu dicuri. Para peretas dapat mengakses sistem komputer perusahaan dengan mengeksploitasi kerentanan pada program loyalitas Starwood Preferred Guest. Data yang dicuri termasuk nama, alamat, nomor telepon, alamat email, nomor paspor, dan nomor kartu kredit.
- Serangan Ransomware Kaseya: Pada tahun 2021, Kaseya, sebuah perusahaan perangkat lunak yang menyediakan perangkat lunak manajemen TI kepada bisnis, dibobol. Para peretas dapat mengakses sistem komputer Kaseya dan kemudian mengimplementasikan ransomware ke pelanggan perusahaan. Serangan ransomware tersebut mempengaruhi lebih dari 1.500 bisnis, termasuk sekolah, rumah sakit, dan lembaga pemerintah.
Ini hanya beberapa peretasan bank terbesar dalam sejarah. Peretasan ini memiliki dampak yang signifikan pada bank dan pelanggannya, dan mereka telah menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan sistem keuangan kita.
Leave a Reply