Berita 38 : Pengendalian Spam Seharusnya Melibatkan Bank

Minimnya situs berita Open Source berbahasa Indonesia, membuat penulis tergerak untuk mencantumkan kolom berita di blog ini. Berita akan diambil dari berbagai sumber di Internet, diterjemahkan ke Bahasa Indonesia agar bisa menjangkau lebih banyak pihak. Seperti ruang tanya jawab yang mencapai 4 artikel baru setiap harinya, berita-berita juga insya Allah akan diupdate secara harian di blog ini. Berita-berita hanya akan dimuat di KATEGORI BERITA dan selalu dibuat menempel di bagian paling atas Blog ini. Semoga menjadi sumbangsih kecil bagi dunia Open Source di Indonesia. Selamat menikmati. Artikel asli Berbahasa Inggris dapat dilihat dengan mengklik pranala nama domain di tiap awal artikel.

Pengendalian Spam Seharusnya Melibatkan Bank

H-Online.Com – Para peneliti di San Diego, Berkeley dan Budapest telah menganalisa model bisnis spammer untuk menemukan titik tolak yang potensial guna memerangi spam. Mereka memeriksa sekitar 1 milyar email yang dikumpulkan dari berbagai sumber selama tiga bulan di akhir 2010. Email berisi 93 juta URL berbeda yang berasal dari 17 juta domain.

Dengan membatasi lingkup penelitian mereka lebih jauh, termasuk iklan untuk obat-obatan, barang replika mewah dan perangkat lunak palsu, para peneliti berfokus pada sekitar 300 juta email yang datang dari 70.000 domain, terdiri dari sekitar 1.000 kluster web dan hanya 45 program afiliasi. Diantara program afiliasi adalah promosi Rx yang menawarkan afiliasi komisi hingga 60 persen dari penjualan yang mereka hasilkan. Afiliasi dapat dipilih dari beragam web template yang pada akhirnya akan mengarah ke program afiliasi yang sama.

Only a few affiliate programs and a handful of banks are behind the global spamming business. Vergrößern Source: http://cseweb.ucsd.edu/~savage/papers/Oakland11.pdf (Klik Gambar untuk Memperbesar)

Para peneliti juga menyelidiki apakah ada pengelompokan dalam hal registrar domain atau perusahaan hosting yang digunakan. Mereka menemukan bahwa hanya sedikit perusahaan yang terlibat dalam sejumlah besar dari program afiliasi. Sebagai contoh, sekitar 40 persen dari domain tersebut telah didaftarkan di perusahaan Rusia NauNet , dan ISP Rumania Evolva Telecom mengoperasikan sekitar 10 persen dari DNS dan web server untuk domain yang sedang diiklankan di spam. Namun, para peneliti percaya bahwa melakukan tindakan terhadap perusahaan-perusahaan ini hanya akan menghasilkan keberhasilan yang terbatas, mereka mengatakan bahwa ada terlalu banyak perusahaan hosting dan nama domain yang begitu murah sehingga spammer bisa segera menemukan penyedia layanan baru.

Para peneliti justru menyimpulkan memberikan perlakuan tertentu pada bank akan memiliki peluang keberhasilan menangani spam yang lebih tinggi. Ketika melakukan pembelian pengujian, para peneliti menemukan bahwa hanya 14 bank yang menangani semua pembayaran kartu kredit yang terlibat. Dua dari mereka, Azerigazbank di Azerbaijan dan St. Kitts & Nevis Anguilla National Bank di St Kitts, terlibat dalam menangani 14 program afiliasi. Bersama dengan bentuk usaha keuangan ketiga, DnB Latvia, bank-bank tersebut dilaporkan menangani 95 persen lalu lintas pembayaran dari semua bank yang diselidiki. Studi ini juga menemukan bahwa dua lembaga Jerman, (B + S Card Service dan Wirecard), masing-masing terlibat pada satu program afiliasi kecil. Setelah para peneliti ini mengulangi pembelian pada empat bulan setelah pembelian yang pertama, hasilnya menunjukkan bahwa, meskipun beberapa program afiliasi telah berganti bank, lembaga keuangan yang digunakan tetap sama secara keseluruhan.

Oleh karena itu, para peneliti mengusulkan untuk membuat daftar hitam bagi bank yang memproses transaksi kartu kredit untuk spammer. Mereka mengatakan bahwa penerbit kartu harus menolak untuk melakukan pembayaran kepada lembaga-lembaga ayang ada di blacklist. Daftar ini dapat diperbarui dengan relatif cepat. Para peneliti menyimpulkan bahwa pendekatan ini bisa secara dramatis menghalangi pencairan uang bagi program afiliasi yang terlibat di belakangnya.

Terjemah Bebas oleh Pengelola Blog http://tanyarezaervani.wordpress.com

1 Comment

Leave a Reply to suhartonoutama Cancel reply

Your email address will not be published.


*