Minimnya situs berita Open Source berbahasa Indonesia, membuat penulis tergerak untuk mencantumkan kolom berita di blog ini. Berita akan diambil dari berbagai sumber di Internet, diterjemahkan ke Bahasa Indonesia agar bisa menjangkau lebih banyak pihak. Seperti ruang tanya jawab yang mencapai 4 artikel baru setiap harinya, berita-berita juga insya Allah akan diupdate secara harian di blog ini. Berita-berita hanya akan dimuat di KATEGORI BERITA dan selalu dibuat menempel di bagian paling atas Blog ini. Semoga menjadi sumbangsih kecil bagi dunia Open Source di Indonesia. Selamat menikmati. Artikel asli Berbahasa Inggris dapat dilihat dengan mengklik pranala nama domain di tiap awal artikel.
“PC User” Tidak berarti “Windows User”
Oleh : Katherine Noyes, PCWorld
PCWorld.com – Menjadi terlalu umum dalam media populer membuat asumsi bahwa “PC” berarti “PC Windows”
Ketika ada diskusi hangat tentang virus Windows – misalnya – seolah-olah dianggap sebagai “virus PC” dan karenanya menjadi sebuah masalah industri – yang dengan enaknya menjadi kambing hitam Microsoft.
PC, bagaimanapun adalah kependekan dari “Personal Computer” – sebuah istilah yang mencakup tidak hanya komputer Windows, tapi juga Macs dan Linux. Mungkin tampak sebagai sekedar masalah semantik, tetapi hal ini memiliki dampak yang signifikan.
‘Computer-Savvy Gearheads’?
Sebuah situs pengambilan keputusan, Hunch, minggu lalu mempublikasikan sebuah infografik hasil dari penelitiannya yang terbaru tentang perbedaan kepribadian pengguna Mac dan PC. Secara implisit dalam analisa tersebut, dinyatakan bahwa “PC users” adalah pengguna Windows – bahkan ada logo Windows yang digunakan untuk mewakili mereka.
Penelitian tersebut penuh dengan beragam hasil yang menarik dan provokatif, seperti pengguna Mac lebih muda, lebih liberal, lebih urban, lebih terdidik, dan secara umum lebih menarik daripada pengguna PC. Secara umum, tampak aneh pula, jika pengguna Mac menganggap diri mereka sebagai “Computer-Savvy gearhead” (jago komputer) dibandingkan pengguna PC. Macs, pada kenyataannya, tercatat sebagai perusahaan paling protektif mencegah penggunanya dari upaya mengotak-otak bagian dalam komputer yang mereka miliki.
1. ‘PC’ != Windows
Pertama, istilah PC mencakup Macs, jadi istilah tersebut tidak cukup untuk melakukan pembedaan
Kedua, dengan lingkungan komputasi yang beragam saat ini, adalah tidak lagi akurat untuk mengasumsikan bahwa seseorang yang menggunakan PC non-Mac pasti menggunakan Windows. Pengguna Linux tumbuh dengan sangat cepat, dan saya meragukan bahwa mereka mengkategorikan diri mereka pada kelompok yang sama dengan pengguna Windows.
Karenanya, mungkin sedikitnya sekitar 23 persen responden pada penelitian Hunch, tidak mengklasifikasikan diri mereka sebagai kelompok pengguna PC (Windows) maupun Mac, dua kelompok yang tidak terdefinisikan dengan baik dan tidak pula komprehensif, dikarenakan mereka mengabaikan para pengguna Linux.
Hunch juga tidak menspesifikasikan, sepanjang yang saya dapat katakan, apakah penelitian tersebut mencakup teknologi mobile seperti Tablet PC. Jika iya, maka akan semakin terbuka pertanyaan, kenapa mereka tidak menyertakan pengguna Android yang berbasis Linux.
2. Sedikit yang Memilih Windows
Asumsi lain yang dibuat pada penelitian Hunch tersebut adalah bahwa para pengguna Windows menggunakannya berdasarkan pilihan yang mereka buat sendiri.
Adalah karenanya terlihat benar adanya bahwa pengguna Mac memilih platform mereka, secara mandiri dan bebas, dan mungkin pula hal itu tampak benar bagi beberapa pengguna Windows. Microsoft masihlah memegang monopoli diatas pengguna PC non-Mac, bagaimanapun juga, orang memakai Windows di komputer mereka, baik mereka menginginkannya maupun tidak. Sayangnya, Windows ada dimana saja, dan begitu pula pengguna Windows.
Situasi tersebut mungkin sudah berubah, karena – baru-baru ini fakta menunjukkan bahwa pengguna Microsoft semakin berkurang dan berkurang. Diberitakan bahwa sepertiga komputer yang dijual tidak lagi menggunakan produk Microsoft.
Jadi adalah salah untuk membuat asumsi bahwa pengguna Windows adalah pengguna yang memang memilih untuk menggunakan Windows. Kebanyakan hanya menerima apa yang sudah disertakan di dalam perangkat keras yang mereka beli. Ini menjadi masalah, sehingga saya tidak yakin anda dapat membuat kesimpulan tentang kepribadian hanya jika didasarkan karena mereka menggunakan Windows.
3. Bagaimana dengan Linux ?
Yang paling bisa dicatat dari data penelitian Hunch, adalah ia secara penuh mengabaikan pemain ketiga di arena sistem operasi : Linux.
Tentu saja pengguna Linux masihlah minoritas – jika anda tidak menyertakan Android, tentu saja. Tapi mereka adalah pengguna yang tumbuh terus, sebagaimana yang ditunjukkan oleh data pengunjung Wikipedia baru-baru ini – dan saya rasa 23 persen kelompok yang tidak merespon penelitian Hunch menegaskan hal itu.
Apa yang saya pikirkan dalam beberapa hari ini adalah bagaimana jika pengguna Linux dibandingkan, jika mereka dilibatkan oleh Hunch dan diperkenankan memberikan respon dalam kelompok tersendiri. Akankah mereka mengatakan “Menggunakan Komputer adalah seperti berjuang belajar bahasa Asing”, sebagaimana yang dikatakan oleh pengguna “PC” ? Saya rasa tidak.
Bagaimana perkiraan anda tentang respon pengguna Linux ? Silahkan cantumkan komentar anda dibawah ini
Terjemah bebas oleh pengelola blog http://tanyarezaervani.wordpress.com
mungkin si Hunch tidak cukup pintar membuat klasifikasi … hehehe ….
Emangnya pengguna PC ‘n laptop cuma Windows dan Mac doank. Gue pakai Maverick neeeh. Tersinggung gue gk dilibatin. wkwkwkwk