Berita 46 : Free Software Foundation Terbitkan Panduan Pemilihan Lisensi

Minimnya situs berita Open Source berbahasa Indonesia, membuat penulis tergerak untuk mencantumkan kolom berita di blog ini. Berita akan diambil dari berbagai sumber di Internet, diterjemahkan ke Bahasa Indonesia agar bisa menjangkau lebih banyak pihak. Seperti ruang tanya jawab yang mencapai 4 artikel baru setiap harinya, berita-berita juga insya Allah akan diupdate secara harian di blog ini. Berita-berita hanya akan dimuat di KATEGORI BERITA dan selalu dibuat menempel di bagian paling atas Blog ini. Semoga menjadi sumbangsih kecil bagi dunia Open Source di Indonesia. Selamat menikmati. Artikel asli Berbahasa Inggris dapat dilihat dengan mengklik pranala nama domain di tiap awal artikel.

Free Software Foundation Terbitkan Panduan Pemilihan Lisensi

H-Online.Com – Free Software Foundation (FSF) telah mempublikasikan  “How to choose a license for your own work” (Bagaimana memilih lisensi untuk hasil karya anda), sebauh panduan pemilihan lisensi bagi pengembang. Brett Smith dari FSF’s Licensing Compliance Labs memberikan pengantar bahwa dokumen baru tersebut adalah hasil konsolidasi beragam saran yang banyak muncul di FSF.

Sebagaimana yang diharapkan, FSF merekomendasikan perangkat lunak untuk menggunakan “lisensi copyleft yang terkuat”, yang umumnya adalah versi terbaru dari  GNU General Public Licence (saat ini adalah GPL versi 3) dan jika cocok, GNU Lesser General Public Licence (LGPL) untuk library yang ada dan GNU Affero GPL (AGPL) untuk aplikasi-aplikasi yang dapat diakses via jaringan.

Dokumen tersebut juga merekomendasikan lisensi non-FSF, terutama untuk situasi-situasi dimana standar bebas berkompetisi dengan standar proprietary. Dalam kasus tersebut Apache Licence 2.0 direkomendasikan dikarenakan lisensi tersebut mencantumkan bagian yang dapat mencegah kontributor dan distributor untuk melakukan penuntutan paten. Smith memberikan pujian pada Apache Software Foundation bagi “dorongan untuk melakukan lebih banyak hal dalam penanganan paten software di dalam lisensi, dan menerapkan strategi yang efektif dalam lisensi Apache”. Dia juga menunjukkan bahwa Apache Licence 2.0 bersifat inkompatibel dengan GPLv2 tetapi “semua lisensi copyleft utama telah atau akan segera cocok dengan lisensi Apache  pada versi mereka yang terbaru nanti”.

Lisensi lain yang direkomendasikan oleh FSF termasuk GNU Free Documentation Licence (untuk dokumentasi), CC0 (untuk code snippets) dan Creative Commons Attribution ShareAlike (sebagai copyleft yang bersifat umum untuk karya-karya lainnya).

Terjemah Bebas oleh Pengelola Blog http://tanyarezaervani.wordpress.com

1 Comment

Leave a Reply to CV PETAKITA Cancel reply

Your email address will not be published.


*